23 April 2012

Singgah dan Terpaku: A Dramatic Turn of Events.



Sabtu, 21 April 2012, adalah hari yang sudah saya nantikan entah sejak berapa tahun lalu. Sepuluh? Mungkin lebih. Lebih sedikit, lah (oke, katakanlah saya sudah tidak muda lagi). Ketika beranjak puber saya mulai mengenal mereka dari kaset lawas yang dipinjamkan oleh kakak. Images and words. Dari awal kuping saya mencicipi mereka, saya sudah jatuh cinta. Semenjak itu, saya pilih untuk "mengikuti" mereka. Dan benar saja, penantian saya untuk melihat aksi mereka secara nyata, terbayarkan sudah.


Dibuka dengan Bridges In The Sky, Dream Theater mampu membuat para penonton bersorak, mengangkat tangan, dan menghentak-hentakkan badan. Tentu saja, hal ini berlanjut seterusnya selama band ini berada di atas panggung. Untuk lagu "The Silent Man", James Labrie menyanyikannya diiringi John Petrucci secara akustik, dan penonton ikut menyanyikan lagu dari album Awake tersebut sambil melambaikan tangan pelan. Lagu-lagu lain seperti 6:00, Build Me Up Break Me Down, The Root of All Evil, A Fortune In Lies, Outcry, dan Beneath The Surface dimainkan dengan apik diselingi 'pamer' skill oleh masing-masing personil.



Band ini memang gemar memberikan kesempatan para personilnya untuk unjuk gigi. Jordan Ruddess, John Petrucci, dan John Myung juga sempat menonjolkan kemampuannya diantara beberapa lagu. Kemampuan masing-masing personil ditunjukkan tanpa kesan saling mendominasi. Saya sih cuma mampu bengong, tepuk tangan sambil terus bedecak kagum, plus elus-elus perut, berharap suatu saat nanti punya anak dengan kemampuan seperti mereka. silakan diamini secara berjamaah.


Selain itu, minus Mike Portnoy, tidak lantas membuat Dream Theater pincang karena jelas sekali kemampuan Mike Mangini, pengganti Portnoy, tidak bisa kita anggap enteng. Fans fanatik Dream Theater pasti telah dikecewakan dengan keluarnya Portnoy, tapi pertunjukan tunggal Mike Mangini dalam konser ini, sangat membuktikan betapa kemampuannya bermain drum sudah berada pada tingkat kahyangan, (setidaknya menurut saya yang awam dan cuma bisa bengong melihatnya menunjukkan kecepatan, kekuatan, keteraturan, dan teknik silang sana-sini). Ini karena pertama kalinya saya melihat yang beginian, atau memang yang bermain di atas sana adalah orang gila? Saya sendiri yang melihatnya merasa ngos-ngosan. Belum lagi kamera yang dipasang tepat di atas peralatan drum yang... wedhew, betapa banyak, ribet, dan detail sekali (entah apa namanya itu). Dari kamera tersebut kita bisa melihat kecepatan tangan dan kaki yang aduhai, mata ini sulit mengikuti. Maka jangan berkedip.


Oya, saya sempat menangis mendengar lagu Surrounded akhirnya dimainkan, belum lagi ketika para penonton ikut bernyanyi dan mengangkat tangan ketika lagu Spirit Carries On muncul diantara lagu-lagu yang cukup menderu lainnya. Mengingat kembali betapa saya menantikan konser ini, yang selama ini saya pikir sangat tidak mungkin mereka datang ke Indonesia, atau setidaknya saya bisa menyaksikannya jika mereka bermain disini. Dugaan-dugaan tersebut hilang seketika, mereka ada dan saya sedang menyaksikannya. ini nyata, bukan sekedar video konser mereka. Saya ikut menyanyi dengan haru.


Konser ini ditutup dengan lagu Pull Me Under, setelah teriakan penonton "We want more! We want more!" menggema berkali-kali. Seperti mengerti bahwa ini adalah lagu terakhir yang akan dimainkan di sini, maka para penonton tidak lagi hanya bernyanyi lirih, semua bernyanyi dengan lantang. Semangat menderu benar-benar terasa pada lagu terakhir ini. Bahkan ketika para personil berpamitan dan melambaikan tangan, ketika akhirnya penonton keluar setelah teriakan "we want more!" yang tak terturuti, ketika diluar gedung semua saling bercerita betapa hebatnya band ini, dan bahkan sampai ketika saya menuliskan ini, seperti ada deru yang tak kunjung berhenti. Berlebihan? Jangan iri, deh. Ini yang namanya demen.


05 March 2012

MINIMA V





Kecurigaan saya bahwa Balikpapan adalah kota yang sepi dari hal-hal ciamik, dikaburkan oleh adanya acara yang wedhew. Merknya MINIMA V. Embel-embel V dibelakang kata MINIMA menunjukkan acara ini sudah ada pendahulunya. Yep, ini acara MINIMA yang ke-lima (kemana aja lu, men!)

MINIMA adalah acara rutin entah tahunan entah setengah tahunan, saya kurang paham. Tapi yang saya tahu ini rutin, dan semoga tetap bisa rutin sampai seterusnya. Ada semacam pameran seni, workshop, musik (yang katanya 'ngamar'), dan kali ini mereka menghadirkan Efek Rumah Kaca sebagai acara penutupnya.

MINIMA diselenggarakan oleh Pinamoosh (yang kata tetangga saya, dikenal sebagai sekumpulan anak muda kreatip. Yeah, cukup muda lah). Pinamoosh sendiri merupakan...nng...aih, ribet lah, mereka ngakunya maling. Silakan dibuka saja link-nya Pinamoosh (lengkap noh isinya macem-macem).

Jadi, terimakasih buat Pinamoosh dan MINIMAnya yang sudah mau direpotkan, dititipi ibu-ibu beranak banyak macam saya. Makasih juga buat yang datang workshop, jagoan kalian semua!

(foto diambil dari Pinamoosh)

02 March 2012

impase



acrylic on wood (40x60cm)

home (sanitarium)



judulnya rada singu (semacam 'angker' dalam arti yang menenangkan. as mbuh. ada masukan kata lain?), but i love this song, Metallica.

26 February 2012

bagaimana kami 'biasa' bermain





mereka membuat boneka dan rumahnya dari kertas, lalu mereka bilang, "kalo lumah halus ada pohonnya bial enggak panas"

bukankah yang seperti ini lebih menyenangkan?
(dan tentu saja lebih melegakan kantong emaknya)
uhuk.

17 January 2012

Nalani




2.5yo daughter, drama

Andhita




3.5yo daughter, waiting for her ice cream

16 January 2012

Ombre!



welcomenoa!
menggabungkan sulam tangan dan teknik tye-dye (mereka bilang permainan celup warna yang menghasilkan gradasi ini disebut 'ombre').
siap mendarat!

02 January 2012

waktunya mbecak?



Oktober lalu di Jogja, menemukan tempat bermain anak-anak di daerah Denggung, Sleman. Ada lapangan bola yang biasa dipakai untuk olahraga panahan, ada juga area skateboard, lalu wahana semacam ayunan dan tetek bengek lainnya, yang jelas ada penyewaan becak mini!

31 December 2011

road to nowhere

(pen on paper, 2009)

jika ini bulan, atau bintang dengan nama asing, atau mungkin planet yang sekalipun telah kita hafalkan, aku bersyukur tak kunjung berlabuh.

23 October 2011

welcome, don't be afraid, you'll be fine



benar kita peri?
atau seolah bidadari?
seolah,

19 October 2011

Jakarta Kemarin Lalu










Oma yang kuat dari anak-anak yang ceria, keluarga yang penuh semangat, lalu anak-anak yang sudah mulai besar dan bisa ikut-ikutan berlebaran penuh gaya dengan berjilbab. Semoga keceriaan dan semangat kekeluargaan seperti ini akan terus ada. Terlambat di post: Maaf lahir batin.

Dan, semoga mama cepat sembuh, diberikan yang terbaik. Amin.

Mengisahkan Proses